Praktikum III
RESPIRASI
PADATUMBUHAN
Kelompok
III
Kelas
C
Abstrak : Salah
satu ciri makhluk hidup adalah memiliki kemampuan melakukan respirasi.
Respirasi merupakan proses pengikatan oksigen (O2) dari atmosfer
oleh mahkluk hidup. Dalam tubuh makhluk hidup, oksigen tersebut digunakan untuk
mengoksidasi sari makanan sehingga dapat menghasilkan energy, uap air, dan
karbon dioksida(CO2). Pada tumbuhan, respirasi dapat berlangsung
melalui permukaan akar, batang, dan daun.respirasi yang berlangsung melalui
permukaan akar dan batang sering disebut
respirasi lentisel. Sedang respirasi yang berlangsung melalui permukaan daun
disebut respirasi stomata.Kecepatan respirasi ditentukan oleh berbagai factor,
antara lain: kelembaban udara, keadaan lentisel dan aktifitas (metabolism) dari
tumbuhan. Bernapas meliputi dua tahap, yaitu pertukaran gas dan
respirasi sel. Pertukaran gas adalah proses pengambilan oksigen dan pengeluaran
karbon dioksida melalui alat pernapasan tumbuhan. Respirasi sel adalah
penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa lebih sederhana dengan membebaskan
energi. Mitokondria adalah tempat di mana fungsi respirasi pada makhluk hidup
berlangsung. Senyawa kompleksnya dapat berupa karbohidrat, lemak, dan protein.
Energi yang didapatkan dari proses respirasi digunakan untuk aktifitas
metabolisme tubuh tumbuhan. Berdasarkan ada tidaknya oksigen, ada dua macam
respirasi, yaitu respirasi aerob dan anaerob. Respirasi aerob adalah respirasi
yang memerlukan oksigen, sedangkan rspirasi anaerob adalah respirasi yang tidak
memerlukan oksigen. Tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui kecepatan respirasi dari beberapa bahan
yang digunakan dalam praktikum dan mengetahui hubungan antara kegiatan
metabolisme dengan kecepatan respirasi. Dan adapun alat dan bahan yang
digunakan antara lain Respirometer, Batang mangga, Pipet pendek, Pisau tajam, .
Bunga pukul empat, Neraca Ohaus, Daun bunga pukul empat, . Kecambah kacang
hijau segar, Pinset, Ember plastic 5 L, NaOH Kristal, Lap makan dan lap pel,
Air kran, kapas. Data hasil pengamatan disajikan dalam bentuk tabel dengan
menggunakan formulasi yakni bahan praktikum, skala yang ditempuh, waktu yang
diperlukan. Dengan hasil pengamatan yang kami buat dapat disimpulkan bahwa
terdapat perbedaan respirasi pada tiap-tiap individu. Adapun yang
mempengaruhi kecepatan respirasi
ini antara lain kelembaban udara, keadaan lentisel, ketersediaan substrat, tersedianya
substrat pada tanaman merupakan hal yang penting dalam melakukan respirasi.
Kata kunci :
Respirasi,
Tumbuhan
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap makhulk hidup melakukan aktivitas bernafas, atau yang
disebut dengan respirasi. Tidak terkecuali dengan tumbuhan juga melakukan
respirasi. Tumbuhan tingkat tinggi pada umumnya tergolong pada organisme
autotrof, yaitu makhluk hidup yang dapat mensintesis sendiri senyawa organik
yang dibutuhkannya. Senyawa organik yang baku adalah rantai karbon yang
dibentuk oleh tumbuhan hijau dari proses fotosintesis. Fotosintesis atau
asimilasi karbon adalah proses pengubahan zat-zat anorganik H2O dan
CO2 oleh klorofil menjadi zat organik karbohidrat dengan bantuan
cahaya. Proses fotosintesis hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan yang mempunyai
klorofil.
Kalau fotosintesis adalah suatu proses penyusunan (anabolisme
atau asimilasi) di mana energi diperoleh dari sumber cahaya dan disimpan
sebagai zat kimia, maka proses respirasi adalah suatu proses pembongkaran
(katabolisme atau disimilasi) dimana energi yang tersimpan dibongkar kembali
untuk menyelenggarakan proses–proses kehidupan.
Tujuan
1.
Mengetahui
kecepatan respirasi dari beberapa bahan yang digunakan dalam praktikum.
2.
Mengetahui
hubungan antara kegiatan metabolisme dengan kecepatan respirasi.
Alat
dan Bahan
1.
Respirometer 8. Batang mangga
2.
Pipet
pendek 9.
Daun bunga pukul empat
3.
Pisau tajam 10. Bunga pukul
empat
4.
Neraca
Ohaus 11. Kecambah kacang hijau
segar
5.
Pinset 12.
kapas
6.
Ember plastic 5
L 13. NaOH Kristal
7.
Lap makan dan
lap pel 14. Air kran
Cara
Kerja
1.
Siapkan
bahan-bahan praktikum yang kita perlukan, berupa batang, daun, bunga dan
kecambah kacang hijau.
2.
Tempatkan bahan
tersebut pada tempat yang lembab (ember plastic berisi air).
3.
Siapkan
respirometer yang bersih dengan cara sebagai berikut:
·
Masukkan 10
butir Kristal NaOH kedalam botol respirometer.
·
Masukkan kapas
secukupnya di atas NaOH tersebut
4.
Kupaslah kulit
batang mangga, kemudian ambil 1 gr kulit tersebut. Timbanglah dengan
menggunakan neraca)
5.
masukkan bahan tersebut ke dalam botol
respirometer
6.
Pasanglah tutup
respiromter (dengan cara) membasahi
tutup tersebut dengan cara
7.
Atur posisi
respirometer dalam keadaan horizontal, teteskan satu tetes air pada ujung pipa
kapiler menggunakan pipet!
8.
Tunggulah
perjalanan tetes air tersebut sampai pada garis nol (0,00) ; kemudian amati
perjalanan tetes air tersebut dalam rentang waktu 10 menit ketiga
9.
Catatlah skala
yang ditempuh tetes air tersebut dengan rentang waktu setiap 10 menit pertama,
10 menit ke dua dan 10 menit ketiga!
8.
Ulangi langkah
no 4 sampai no 9 untuk bahan Daun bunga pukul empat,Bunga pukul empat,Kecambah
kacang hijau segar.
9.
Catat hasil yang
diperoleh dalam bentuk tabel.
BAB II
DASAR TEORI
Salah satu ciri makhluk
hidup adalah memiliki kemampuan melakukan respirasi. Respirasi merupakan proses
pengikatan oksigen (O2) dari atmosfer oleh mahkluk hidup. Dalam
tubuh makhluk hidup, oksigen tersebut digunakan untuk mengoksidasi sari makanan
sehingga dapat menghasilkan energy, uap air, dan karbon dioksida(CO2).
Pada tumbuhan, respirasi dapat
berlangsung melalui permukaan akar, batang, dan daun.respirasi yang berlangsung
melalui permukaan akar dan batang sering
disebut respirasi lentisel. Sedang respirasi yang berlangsung melalui permukaan
daun disebut respirasi stomata.
Kecepatan respirasi ditentukan oleh
berbagai factor, antara lain: kelembaban udara, keadaan lentisel dan aktifitas
(metabolism) dari tumbuhan.
Bernapas
meliputi dua tahap, yaitu pertukaran gas dan respirasi sel. Pertukaran gas
adalah proses pengambilan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida melalui alat
pernapasan tumbuhan. Respirasi sel adalah penguraian senyawa kompleks menjadi
senyawa lebih sederhana dengan membebaskan energi. Mitokondria adalah tempat di
mana fungsi respirasi pada makhluk hidup berlangsung. Senyawa kompleksnya dapat
berupa karbohidrat, lemak, dan protein. Energi yang didapatkan dari proses
respirasi digunakan untuk aktifitas metabolisme tubuh tumbuhan. Berdasarkan ada
tidaknya oksigen, ada dua macam respirasi, yaitu respirasi aerob dan anaerob.
Respirasi aerob adalah respirasi yang memerlukan oksigen, sedangkan rspirasi
anaerob adalah respirasi yang tidak memerlukan oksigen.
- Alat Respirasi tumbuhan
Seperti dijelaskan sebelumnya, proses respirasi diawali
dengan proses pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida melalui alat
pernapasan. Alat pernapasan tumbuhan letaknya tersebar. Tumbuhan dapat
melakukan pertukaran gas melalui stomata, lenti sel, dan rambut akar. Pada
tumbuhan tertentu, pernapasan melalui alat khusus, misalnya akar napas pada
tumbuhan bakau maupun beringin. Berikut ini akan dijelaskan alat-alat
pernapasan tumbuhan.
1. Stomata
Stomata atau mulut daun terdiri atas celah atau lubang yang
dikelilingi oleh dua sel penjaga dan terletak di daun. Stomata berfungsi
sebagai tempat pertukaran gas pada tumbuhan, sedangkan sel penjaga berfungsi
untuk mengatur, membuka dan menutupnya stomata.
Stomata tumbuhan pada umumnya membuka pada saat matahari
terbit dan menutup saat hari gelap. Membuka dan menutupnya stomata dipengaruhi
oleh kandungan air dan ion kalium di dalam sel penjaga. Ketika sel penjaga
memiliki banyak ion kalium, air dari sel tetangga akan masuk ke dalam sel
penjaga secara osmosis. Akibatnya, dinding sel penjaga yang berhadapan dengan
celah stomata akan tertarik ke belakang, sehingga stomata menjadi terbuka.
Sebaliknya, ketika ion kalium keluar dari sel penjaga, air dari sel penjaga
akan berpindah secara osmosis ke sel tetangga. Akibatnya, sel tetangga
mengembang dan mendorong sel penjaga ke arah celah sehingga stomata menutup.
2. Lentisel
Pada tumbuhan dikotil, selain kambium intervasikuler yang
membentuk xilem dan floem sekunder ada juga kambium gabus yang menghasilkan
parenkima gabus dan lapisan gabus. Lapisan gabus akan menggantikan epidermis.
Lapisan gabus terdiri atas sel-sel mati dan membantu melindungi batang. Kambium
gabus, parenkima gabus, dan lapisan gabus akan mengelupas dan lepas sebagai
bagian kulit. Akibatnya, timbul lubang-lubang di batang yang disebut lentisel.
Lentisel memungkinkan sel-sel tetap hidup di dalam batang melalui
pertukaran gas dengan udara luar.
3. Rambut Akar
Selain untuk menghisap air dan garam-garam mineral, rambut
akar berfungsi sebagai alat pernapasan. Sel-sel rambut akar akan mengambil
oksigen pada pori-pori tanah.
4. Alat Pernapasan Khusus
Kemampuan tumbuhan beradaptasi terhadap lingkungan
menghasilkan alat pernapasan khusus. Tumbuhan bakau yang hidup di lingkungan
air laut mempunyai akar yang tumbuh ke atas permukaan tanah untuk memperoleh
oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Akar tersebut disebut akar napas.
Pohon beringin dan anggrek mempunyai akar gantung untuk
bernapas. Akar tersebut tumbuh dari batang dan menggantung kearah tanah. Pada
saat masih menggantung, akar ini menyerap uap air dan gas dari udara. Akan
tetapi setelah masuk ke tanah, akar tersebut berfungsi menyerap air dan garam
mineral. Tumbuhan yang hidup di air seperti enceng gondok dan kangkung,
batangnya mempunyai rongga-rongga udara yang besar berfungsi untuk
menyalurkan oksigen.
Pertukaran Gas
Pertukaran gas antara tumbuhan dan lingkungannya merupakan
bagian yang penting dalam respirasi. Pertukaran gas secara keseluruhan
berlangsung secara difusi. Difusi merupakan perpindahan zat dari larutan pekat
ke larutan encer. Oksigen akan masuk ke dal
am
sel tumbuhan secara difusi melalui ruang antar sel, dinding sel, membran sel,
dan akhirnya masuk ke dalam sel. Begitu juga dengan karbondioksida, yang akan
berdifusi ke luar sel dan masuk ke ruang antar sel. Transpor oksigen dan karbon
dioksida antara ruang antar sel dengan lingkungan luar juga berlangsung secara
difusi.
- Proses Respirasi
Respirasi merupakan proses penguraian senyawa organik
menjadi air dan karbondioksida untuk memperoleh energi dengan bantuan oksigen.
Senyawa organik merupakan bahan bakar respirasi untuk menghasilkan ATP,
sedangkan produk limbah respirasi seperti karbon dioksida dan air, merupakan
bahan yang digunakan kloroplas sebagai bahan mentah untuk fotosintesis. Lihat
Gambar 6. Energi (ATP) yang diperoleh dari proses respirasi, akan digunakan
untuk aktifitas metabolisme tubuh tumbuhan. Proses keseluruhan dapat dirangkum
sebagai berikut:
Senyawa
organik + oksigen –> karbon dioksida + air + energi
Glukosa,
lemak, dan protein dapat diproses dan digunakan sebagai bahan respirasi. Jika
glukosa (C6H12O6) yang digunakan sebagai bahan
respirasi maka reaksinya dapat ditulis sebagai berikut:
- Faktor faktor yang mempengaruhi laju respirasi
Laju
respirasi dapat dipengaruhi beberapa faktor antara lain :
1. Ketersediaan substrat
Karbohidrat merupakan substrat respirasi utama yang terdapat
dalam sel tumbuhan tinggi. Tumbuhan dengan kandungan substrat yang rendah akan
melakukan respirasi dengan laju yang rendah pula. Demikian sebliknya bila
substrat yang tersedia cukup banyak maka laju respirasi akan meningkat.
2. Ketersediaan oksigen
Ketersediaan oksigen akan mempengaruhi laju respirasi, namun
besarnya pengaruh tersebut berbeda bagi masing-masing spesies dan bahkan
berbeda antara organ pada tumbuhan yang sama.
3. Suhu
Semakin tinggi suhu, semakin tinggi laju respirasi. Laju
reaksi respirasi akan meningkat untuk setiap kenaikan suhu sebesar 10oC,
namun hal ini tergantung pada masing-masing spesies.
4. Tipe dan umur tumbuhan
Masing-masing spesies tumbuhan memiliki perbedaan
metabolisme, dengan demikian kebutuhan tumbuhan untuk berespirasi akan berbeda
pada masing-masing spesies. Tumbuhan muda menunjukkan laju respirasi yang lebih
tinggi dibanding tumbuhan yang tua. Demikian pula pada organ tumbuhan yang
sedang dalam masa pertumbuhan.
BAB
III
HASIL
DAN PEMBAHSAN
DATA
HASIL PENGAMATAN
No
|
Bahan Praktikum
|
Skala yang ditempuh
|
Waktu yang diperlukan
|
keterangan
|
1.
|
Kecambah kacang hijau
|
0,0 – 0,9
|
1).
10 menit 5 detik
2).
10 menit 49 detik
|
|
2.
|
Bunga pukul empat
|
0,0 – 0,9
|
1).
17 menit 50 detik
2).
10 menit 16 detik
|
|
3.
|
Daun
bunga pukul empat
|
0,0 – 0,9
|
1).
8 menit 14 detik
2).
20 menit 38 detik
|
|
4.
|
Batang mangga
|
0,0 – 0,9
|
1).
8 menit 41 detik
2).
7 menit 57 detik
|
|
Pertanyaan
1.
Manakah diantara
bahan yang anda gunakan dalam praktikum, yang melakukan respirasi paling cepat?
2.
Apakah fungsi
Kristal NaOH dalam kegiatan ini? Bagaimana terjadinya gerakan tetes air pada
pipa kapiler tersebut bila kita kaitkan dengan kegiatan respirasi dari
bahan-bahan yang kita gunakan?
Jawaban
1.
Berdasarkan percobaan yang kami lakukan, pada
perlakuan yang pertama yang melakukan respirasi tercepat adalah pada daun.
Sedangkan untuk perlakuan yang kedua yang melakukan respirasi tercepat adalah
pada batang.
2.
Fungsi kristal
NaOH yaitu mengikat CO2 yang ada di dalam tabung respirometer hal
ini dimaksudkan agar organisme tidak menghirup CO2
yang dikeluarkan setelah bernafas. Kristal NaOH dapat mengikat CO2
karena bersifat hidroskopis . bergeraknya larutan yang terdapat dalam
respirometer dikarenakan oksigen yang berasal dari tabung habis akhirnya
oksigen dari luar akan tertarik masuk ke dalam tabung respirometer melalui
selang karet. Masuknya oksigen dari luar ini ditandai dengan naiknya larutan
eosin yang dimasukkan dalam pipa kaca.
PEMBAHASAN
Pada praktikum ini kami mengamati proses respirasi pada
tumbuhan yang berlangsung pada
empat bagian tumbuhan yakni pada permukaan akar (kecambah kacang hijau) bunga (bunga pukul empat), daun (bunga pukul
empat) serta pada batang (mangga). Pengamatan ini
dilakukan sebanyak dua kali pada masing-masing bagian tumbuhan dengan memberi
perlakuan yang berbeda. Perbedaan perlakuannya yakni pengukuran kedua dilakukan
pergantian objek namun dengan individu yang sama namun untuk NaOH nya tetap
tidak di ganti. Pada pengamatan ini digunakan alat yang disebut respirometer,
alat ini berfungsi untuk mengukur jumlah oksigen yang diperlukan dalam
respirasi. Di dalam tabung respirometer diletakkan kapas yang berisi kristal
NaOH di bawah bahan praktikum. Kapas yang berisi kristal NaOH ini akan mengikat CO2 yang ada di
dalam tabung respirometer hal ini dimaksudkan agar organisme
tidak menghirup CO2 yang dikeluarkan setelah bernafas. Kristal NaOH
dapat mengikat CO2 karena bersifat hidroskopis .
bergeraknya larutan yang terdapat dalam
respirometer dikarenakan oksigen yang berasal dari tabung habis akhirnya
oksigen dari luar akan tertarik masuk ke dalam tabung respirometer melalui
selang karet. Masuknya oksigen dari luar ini ditandai dengan naiknya larutan eosin
yang dimasukkan dalam pipa kaca.
Berdasarkan data hasil pengamatan
seperti diatas tampak bahwa kecambah kacang hijau untuk pengukuran
pertama , waktu yang diperlukan untuk menempuh skala 0,0 – 0,9 yang terdapat pada respirometer adalah 10 menit 5 detik dan setelah dilakukan
pengukuran kedua dengan mengganti
kecambah kacang hijau baru, terlihat
adanya penurunan/ perlambatan yakni waktu
yang diperlukan untuk menempuh skala yang sama adalahi 10 menit
49 detik. Sedangkan pada bunga terjadi kebalikan dimana sebelumnya waktu yang diperlukan 17 menit 50
detik untuk pengukuran kedua menjadi 10
menit 16 detik. Selanjutnya untuk daun
juga mengalami perlambatan dimana
sebelumnya waktu yang diperlukan yakni 8 menit 14 detik menjadi 20 menit 38
detik serta untuk respirasi pada batang
terjadi peningkatan atau waktu tempuhnya menjadi singkat yang sebelumnya
8 menit 41 detik menjadi 7 menit 57 detik. Dari hasil tersebut terlihat untuk perlakuan pertama yang menunjukkan
respirasi tercepat adalah pada bagian tumbuhan
yakni daun. Sedangkan untuk
perlakuan kedua yang menunjukkan respirasi tercepat adalah pada batang. Terjadi
perbedaan ini dikarenakan adanya
faktor-faktor yang mempengaruhinya . Adapun yang mempengaruhi kecepatan respirasi ini antara lain kelembaban udara, keadaan lentisel, ketersediaan substrat, tersedianya substrat pada tanaman
merupakan hal yang penting dalam melakukan respirasi. Tumbuhan dengan kandungan
substrat yang rendah akan melakukan respirasi dengan laju yang rendah pula.
Demikian sebaliknya, bila substrat yang tersedia cukup banyak maka laju
respirasi akan meningkat.,
oksigen, ketersediaan oksigen akan
mempengaruhi laju respirasi, namun besarnya pengaruh tersebut berbeda bagi
masing-masing spesies dan bahkan berbeda antara organ pada tumbuhan yang sama.
Fluktuasi normal kandungan oksigen di udara tidak banyak mempengaruhi laju respirasi,
karena jumlah oksigen yang dibutuhkan tumbuhan untuk berespirasi jauh lebih
rendah dari oksigen yang tersedia di udara., suhu, Pengaruh faktor suhu bagi laju respirasi tumbuhan sangat penting dimana umumnya laju reaksi respirasi akan
meningkat untuk setiap kenaikan suhu, namun hal ini tergantung pada
masing-masing spesies. Tipe dan umur tumbuhan. Masing-masing spesies tumbuhan
memiliki perbedaan metabolisme, dengan demikian kebutuhan tumbuhan untuk
berespirasi akan berbeda pada masing-masing spesies. Tumbuhan muda menunjukkan
laju respirasi yang lebih tinggi dibanding tumbuhan yang tua. Demikian pula
pada organ tumbuhan yang sedang dalam masa pertumbuhan serta
aktifitas (metabolisme) dari
tumbuhan. Berdasarkan percobaan ini laju respirasi dapat diketahui
dari waktu yang digunakan bagian tumbuhan untuk menarik eosin, sedangkan
banyaknya oksigen yang diperlukan selama proses respirasi dapat diketahui dari
sejauh mana eosin naik. Bagian tumbuhan menarik eosin dalam dua tahap. Tahap pertama
adalah kenaikan eosin secara lambat, sedangkan tahap kedua kenaikan eosin
secara cepat.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan
pembahasan tentang Respirasi pada Tumbuhan dapat kami tarik kesimpulan bahwa
terjadinya pergerakan pada larutan eosin dalam respirometer diakibatkan adanya
suatu respirasi yang dilakukan oleh makhluk hidup yang ada dalam tabung
spesimen. Dan dari percobaan, untuk perlakuan pertama dapat diketahui bahwa
yang mengalami respirasi tercepat adalah pada bagian daun yakni waktu untuk menempuh skala 0,0-0,9
adalah 8 menit 14 detik. Namun, pada perlakuan kedua terjadi perbedaan, dimana
respirasi tercepat di tunjukkan pada bagian batang dengan waktu tempuh dengan
skala sama adalah 7 menit 57 detik. Hal tersebut dikarenakan adanya
faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan dari respirasi tersebut seperti,
suhu, keadaan substrat, keadaan oksigen serta aktivitas metabolisme.
Daftar Rujukan
Annisa syabatin.2007. Respirasi pada tumbuhan.
[Online]diakses pada tanggal 1 Januari 2012 http://annisanfushie.wordpress.com/2008/12/07/respirasi-pada-tumbuhan/.Anonim.2010.
Laporan Biologi
(Respirasi Kecambah).[Online] diakses pada tanggal 1 Januari 2012 http://d12cc.wordpress.com/2010/10/29/laporan-biologi/
aldi
patty 2011. Makalah
respirasi. [online]diakses pada 1 Januari 2012 http://aldipatty.blogspot.com/
Agustina, Farida. 2010. Respirasi
Tumbuhan.[Online]diakses pada 2 Januari 2012 http://learning.kireifana.com/?page_id=88
Tidak ada komentar:
Posting Komentar